Tindak Lanjut PkM UGM di Girikarto: Menguatkan Pencatatan dan Manajemen Kesehatan Lansia untuk Posyandu ILP Berkelanjutan

Fokus Selanjutnya: Transformasi Data Menjadi Aksi Kesehatan

Keberhasilan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) bertema “Tetap Sehat di Usia Lanjut” di Desa Girikarto, Gunungkidul, pada Juli 2025, yang diselenggarakan oleh tim PkM Departemen Layanan dan Informasi Kesehatan, Sekolah Vokasi UGM, telah membuka jalan bagi pengembangan program yang lebih terstruktur dan berkelanjutan.

Setelah intervensi awal berhasil meningkatkan literasi kesehatan dan mengubah paradigma lansia dari “sehat tan pa gejala” menjadi proaktif dalam deteksi dini, tim PkM UGM kini merumuskan rekomendasi strategis untuk tahun mendatang. Fokus utama adalah pada pengelolaan kesehatan lansia yang spesifik dan penguatan sistem pencatatan data di Posyandu berbasis Integrasi Layanan Primer (ILP).

  1. Integrasi Berkelanjutan: Mengatasi Kesenjangan Perilaku

Hasil kegiatan PkM menunjukkan adanya disparitas antara pengetahuan dan praktik, terutama pada dua aspek: Kualitas Tidur/Sleep Hygiene dan Pengendalian Rokok pada lansia laki-laki. Oleh karena itu, rekomendasi tindak lanjut menekankan intervensi yang lebih dalam dan adaptif secara sosial budaya:

  1. Program Higienitas Tidur Adaptif: Mengintegrasikan edukasi yang tidak hanya berfokus pada durasi tidur, tetapi juga manajemen waktu tidur yang selaras dengan rutinitas sosial-budaya setempat (seperti kegiatan malam).
  2. Intervensi Berhenti Merokok Spesifik Lansia: Merancang program konseling berhenti merokok yang terarah pada kelompok lansia perokok aktif di komunitas. Pendekatan ini harus melibatkan keluarga untuk menciptakan lingkungan yang suportif.
  3. Penguatan Modalitas Adaptif: Mengoptimalkan kebiasaan positif yang sudah ada, seperti budaya berjalan kaki, menjadi program Gerak Sehat Komunitas yang terjadwal.
  1. Penguatan Pencatatan Kesehatan Digital di Posyandu ILP

Salah satu kontribusi krusial dari Program Studi Manajemen Informasi Kesehatan adalah rekomendasi penguatan aspek informasi dan pencatatan kesehatan lansia, yang merupakan inti dari fungsi ILP.

  1. Pemanfaatan Data Rutin: Posyandu ILP menghasilkan data penting (TD, Gula Darah, SPPB). Rekomendasi tim PkM adalah menyusun panduan sederhana bagi kader untuk menganalisis data dasar ini guna mengidentifikasi lansia berisiko tinggi (high-risk groups) secara dini.
  2. Pelatihan Pencatatan Terintegrasi: Memberikan pelatihan spesifik kepada kader Posyandu mengenai penggunaan sistem pencatatan elektronik atau formulir standar ILP. Ini bertujuan agar data kesehatan lansia dapat terintegrasi mulus dengan sistem Puskesmas, memfasilitasi follow-up medis yang berkesinambungan.
  3. Indikator Kualitas Hidup: Mendorong pencatatan indikator yang lebih holistik, tidak hanya fisik (TD/Gula Darah), tetapi juga fungsional (SPPB) dan psikososial (tingkat partisipasi sosial).
  1. Komitmen Tim dalam pemenuhan SDGs

Lanjutan rekomendasi ini semakin menegaskan komitmen Universitas Gadjah Mada terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs):

SDGs Kontribusi Tindak Lanjut
SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera Mengembangkan intervensi berbasis data untuk NCDs (seperti manajemen rokok dan kualitas tidur) guna meningkatkan kesehatan preventif lansia.
SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur Menerapkan inovasi dalam sistem pencatatan data kesehatan di tingkat primer, memastikan data yang akurat untuk pengambilan keputusan kesehatan.
SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan Memperkuat kolaborasi multi-pihak antara UGM (sebagai penyedia ilmu), Puskesmas (sebagai pelaksana ILP), dan Kader (sebagai agen perubahan komunitas).

 

Harapan Ke Depan

Tim PkM berharap rekomendasi ini dapat menjadi dasar untuk kegiatan PkM tahun berikutnya di Girikarto.

“Posyandu Lansia dapat menjadi pusat layanan holistik yang efektif, asalkan didukung dengan data yang baik. Rencana tindak lanjut ini bertujuan untuk memberdayakan kader agar mampu mengelola data kesehatan, mengubahnya dari sekadar catatan menjadi informasi prediktif untuk menjaga lansia tetap sehat dan mandiri,” jelas Savitri Citra Budi, Ketua Tim PkM.

Dukungan berkelanjutan dari UGM akan fokus pada pelatihan kader dalam aspek manajerial dan informasi kesehatan, memastikan Posyandu ILP di Gunungkidul menjadi model layanan lansia yang berbasis bukti dan adaptif.

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*