RSUD Kota Yogyakarta, Maret – Juli 2025 – Dalam langkah signifikan untuk mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya Tujuan ke-3: Menjamin Kehidupan yang Sehat dan Meningkatkan Kesejahteraan bagi Semua Usia, sebuah tim peneliti dari institusi pendidikan tinggi telah berhasil mengembangkan dan mengimplementasikan optimalisasi sistem pelaporan insiden keselamatan pasien (PaSIR) di rumah sakit mitra. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan keselamatan perawatan pasien di RSUD Kota Yogyakarta.
Sistem PaSIR telah diperkenalkan secara nasional sebagai alat untuk melaporkan insiden keselamatan pasien. Namun, tantangan masih ada, termasuk kurangnya adaptasi sistem terhadap kebutuhan operasional rumah sakit dan rendahnya tingkat pelaporan oleh tenaga kesehatan. Untuk mengatasi tantangan ini, penelitian ini fokus pada optimalisasi sistem PaSIR berdasarkan kebutuhan lokal melalui pendekatan ilmiah dan kolaboratif.
Proses penelitian ini bersifat adaptif dan kolaboratif, dimulai dengan identifikasi dan analisis sistem PaSIR yang ada. Tahap awal ini bertujuan untuk mengidentifikasi kendala teknis dan non-teknis dalam implementasi sistem pelaporan serupa yang telah digunakan sebelumnya, serta memahami fitur dan fungsionalitasnya sebagai dasar untuk adaptasi.
Tahap selanjutnya melibatkan adaptasi sistem, di mana tim pengembang (programmer) menyesuaikan alur pelaporan, hak akses pengguna, dan menyisipkan identitas rumah sakit ke dalam sistem PaSIR agar berfungsi optimal sesuai dengan kebutuhan dan regulasi RSUD Kota Yogyakarta.
Setelah adaptasi, serangkaian kegiatan sosialisasi dan Diskusi Kelompok Terfokus (FGD) dilakukan untuk meningkatkan pemahaman tenaga kesehatan tentang pentingnya pelaporan insiden, memperkenalkan konsep Just Culture, dan menjelaskan manfaat serta mekanisme kerja sistem PaSIR. Kegiatan ini melibatkan diskusi dengan RSUD Kota Yogyakarta untuk validasi dan peningkatan kapasitas internal.
Sesi pelatihan kemudian diselenggarakan untuk membekali tenaga kesehatan dengan keterampilan teknis yang diperlukan untuk menggunakan sistem PaSIR dan memahami analisis insiden. Ini mencakup pelatihan teknis, simulasi studi kasus, serta pendampingan individu dan kelompok, didukung oleh mitra dan dosen.
Implementasi teknologi bertujuan untuk memudahkan pencatatan dan analisis insiden, serta meningkatkan efisiensi dan transparansi pelaporan. Tahap ini mencakup penerapan perangkat lunak/aplikasi PaSIR, pendampingan teknis, serta uji coba dan perbaikan sistem berdasarkan umpan balik.
Tahap selanjutnya berfokus pada pendampingan dan evaluasi untuk memastikan tenaga kesehatan dapat menggunakan sistem secara mandiri, mengidentifikasi tantangan, dan menilai efektivitas program. Ini melibatkan pendampingan intensif, evaluasi melalui survei dan wawancara, serta penyempurnaan sistem yang berkelanjutan.
Tujuan terakhir adalah memastikan sistem PaSIR tetap digunakan sebagai standar operasional rumah sakit dan mendorong pelatihan berkelanjutan bagi staf baru. Ini mencakup penyusunan panduan, pelatihan trainer internal, dan kolaborasi lanjutan untuk pengembangan sistem.
Melalui optimalisasi sistem PaSIR, diharapkan tenaga kesehatan akan lebih termotivasi untuk melaporkan kejadian potensial cedera maupun kejadian cedera secara rutin dan terstruktur. Pelaporan yang konsisten dan sistematis, yang didukung oleh fitur pelaporan anonim dan mekanisme umpan balik terstruktur, menjadi fondasi penting dalam upaya meningkatkan mutu layanan kesehatan.
Dengan mengadopsi pendekatan pembelajaran berkelanjutan dari setiap insiden yang terjadi, sistem PaSIR berkontribusi langsung pada peningkatan kualitas layanan. Data yang akurat dari pelaporan insiden membantu mengidentifikasi celah dalam pemberian asuhan, sejalan dengan tujuan SDG 3: Kesehatan dan Kesejahteraan yang Baik, khususnya target 3.8 yang berupaya mencapai cakupan kesehatan universal, termasuk akses ke layanan kesehatan esensial berkualitas.
Lebih jauh, melalui analisis tren dan identifikasi akar masalah yang komprehensif dari data insiden yang terkumpul, PaSIR memungkinkan rumah sakit untuk mengambil tindakan korektif yang tepat sasaran. Kemampuan ini menjadi bagian integral dari penguatan kapasitas untuk peringatan dini dan pengurangan risiko kesehatan, sejalan dengan target 3.d SDG 3 yang bertujuan memperkuat kapasitas semua negara untuk peringatan dini, pengurangan risiko, dan pengelolaan risiko kesehatan nasional dan global.
Selaras dengan prinsip SDGs untuk menyediakan layanan kesehatan yang aman, efektif, dan responsif bagi masyarakat, sistem PaSIR berkontribusi pada penguatan sistem kesehatan secara keseluruhan. Dengan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam manajemen insiden, sistem ini tidak hanya membantu mengurangi angka kecelakaan dan cedera pada pasien, tetapi juga membangun kepercayaan staf dan meningkatkan partisipasi aktif mereka dalam budaya keselamatan.
Penyerahan sistem PaSIR yang telah diadaptasi kepada RSUD Kota Yogyakarta menandai titik awal penting bagi keberlanjutan program peningkatan keselamatan pasien ini. Diharapkan, dengan kepemilikan dan pemahaman penuh atas sistem, rumah sakit dapat mengelola sistem secara mandiri, memastikan pemeliharaan berkelanjutan, serta menjadikannya sebagai bagian integral dari budaya keselamatan pasien yang proaktif.
Lebih jauh, model optimalisasi sistem pelaporan insiden seperti sistem PaSIR ini memiliki potensi besar untuk direplikasi di fasilitas kesehatan lain. Keberhasilan implementasi di RSUD Kota Yogyakarta dapat menjadi best practice atau panduan bagi rumah sakit serupa yang menghadapi tantangan dalam manajemen insiden. Replikasi ini secara konkret mendukung tercapainya indikator SDG 3.8: Akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas dan aman, dengan menyediakan mekanisme yang terbukti efektif untuk memantau dan meningkatkan keamanan layanan kesehatan.
Melalui analisis tren dan identifikasi akar masalah yang komprehensif dari data insiden yang terkumpul, PaSIR memungkinkan rumah sakit untuk mengambil tindakan korektif yang tepat sasaran. Kemampuan ini menjadi bagian integral dari penguatan kapasitas untuk peringatan dini dan pengurangan risiko kesehatan di tingkat institusi. Hal ini sejalan dengan tujuan SDG 3.d yang berfokus pada penguatan kapasitas sistem kesehatan dalam menghadapi dan mengelola risiko kesehatan. Dengan memfasilitasi pengumpulan dan analisis data insiden yang lebih baik, sistem seperti PaSIR mendukung upaya sistematis untuk mengurangi cedera yang dapat dicegah dan meningkatkan kualitas hidup, sebagai bagian dari komitmen dalam menciptakan pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan berkelanjutan.