Penulis: Ir. Felixtianus Eko Wismo Winarto M.Sc.,Ph.D.
Gunungkidul — Kelompok nelayan di wilayah pesisir Gunung Kidul dikenal sebagai salah satu pekerja dengan tingkat risiko keselamatan kerja yang tinggi. Kondisi geografis pantai selatan yang terjal, ombak besar, dan akses terbatas terhadap alat pelindung diri menjadikan pekerjaan nelayan penuh dengan potensi bahaya. Menyadari hal tersebut, kegiatan pemberdayaan bertema Peningkatan Kesadaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bagi nelayan pesisir dilaksanakan sebagai bagian dari komitmen terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Program ini berfokus pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan nelayan melalui edukasi K3 yang bersifat langsung dan partisipatif. Kegiatan diawali dengan survei awal untuk mengetahui tingkat pemahaman nelayan mengenai keselamatan kerja. Hasil survei menunjukkan bahwa sebagian besar nelayan belum memahami prosedur keselamatan dasar, seperti pengenalan risiko laut, penggunaan pelampung keselamatan, dan teknik penanganan darurat.
Melalui sesi penyuluhan dan diskusi kelompok, para nelayan mendapatkan pemahaman praktis mengenai penggunaan alat keselamatan, cara mengurangi risiko kecelakaan saat melaut, serta pentingnya menjaga kesehatan saat melakukan pekerjaan fisik berat. Para peserta juga dilibatkan dalam simulasi sederhana terkait pertolongan pertama dan manajemen risiko di lingkungan kerja.
Setelah kegiatan berlangsung, evaluasi menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam kesadaran dan penerapan perilaku kerja aman. Banyak nelayan mulai menggunakan pelampung, memperbaiki kondisi peralatan, dan merencanakan aktivitas melaut dengan lebih matang berdasarkan informasi cuaca dan risiko lingkungan.
Program ini secara langsung mendukung pencapaian SDG 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera), SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), serta SDG 14 (Ekosistem Laut) dengan cara memperkuat keselamatan kerja, meningkatkan kesejahteraan nelayan, dan mendorong praktik kerja yang lebih berkelanjutan.
Kegiatan ini diharapkan dapat diterapkan secara berkelanjutan dan direplikasi di wilayah pesisir lainnya sebagai upaya meningkatkan ketahanan dan keselamatan nelayan Indonesia.
