Yogyakarta, 26 September 2024 – 04 Oktober 2024, sebuah kegiatan kolaboratif antara Departemen Layanan Informasi dan Kesehatan (DLIKES) Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan Republic Polytechnic, Singapura dalam kegiatan Temasek Foundation Specialists’ Community Action and Leadership Exchange (TF SCALE X) 2024.
Opening Ceremony
Acara pertama “Opening Ceremony” berlangsung pada 26 September 2024, di Ballroom TILC Sekolah Vokasi UGM dengan Republic Polytechnic, Singapura. Acara ini menandai momen penting bagi seluruh peserta sebagai awal kegiatan pertukaran pengetahuan dan budaya.
Opening ceremony mencakup sesi pengenalan bahasa Indonesia. Peserta diajarkan frasa-frasa dasar yang penting untuk komunikasi sehari-hari. Hal ini bertujuan untuk mempermudah interaksi dengan masyarakat lokal selama mahasiswa Republic Polytechnic berada di Yogyakarta, sehingga menciptakan rasa memiliki dan saling mengerti. Penyelenggara menekankan pentingnya pendidikan dalam membangun komunitas yang kuat. Dengan mempelajari bahasa lokal dan terlibat dengan budaya, peserta dapat memperdalam apresiasi mereka terhadap warisan Indonesia yang beragam. Ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama dalam mempromosikan pendidikan berkualitas dan membangun komunitas yang inklusif.
Seiring berjalannya acara, para pembicara menyoroti pentingnya kolaborasi antara institusi pendidikan. Kemitraan antara UGM dan RP menjadi contoh bagaimana kerja sama lintas batas dapat meningkatkan pengalaman pendidikan dan berkontribusi pada pengembangan komunitas. Kolaborasi semacam ini sangat penting dalam menghadapi tantangan global dan mencapai SDGs. Para peserta menyatakan antusiasme mereka terhadap program ini dan kesempatan untuk merasakan budaya Indonesia. Banyak yang berbagi keinginan mereka untuk menjelajahi situs-situs bersejarah di Yogyakarta, kelezatan kuliner, dan seni. Antusiasme ini mencerminkan minat yang semakin meningkat dalam pertukaran budaya dan pentingnya pendidikan dalam membangun kesadaran global.
Materi Elderly Care di Indonesia
Pada tanggal 27 September 2024, hari ke-2 kegiatan TF-SCALE X 2024 melaksanakan acara penting yang berfokus pada perawatan lansia di Indonesia. Sesi ini bertujuan untuk memberikan wawasan mendalam mengenai manajemen perawatan kesehatan dan perawatan lansia dalam kerangka Sistem Kesehatan Nasional. Seiring dengan bertambahnya usia populasi global, pemahaman tentang dinamika perawatan lansia menjadi semakin penting, terutama di negara seperti Indonesia, di mana tingkat kematian di kalangan orang tua menjadi perhatian yang semakin meningkat.
Acara ini dihadiri oleh Ibu Rita Dian Pratiwi, S.Kep., M.P.H. sebagai seorang pembicara. Beliau membahas berbagai program pemerintah yang disusun untuk mendukung lansia, dengan menekankan pentingnya akses terhadap pelayanan kesehatan. Dengan meningkatnya tingkat kematian di kalangan lansia, sangat penting untuk mengatasi kesenjangan dalam akses layanan kesehatan dan memastikan bahwa lansia menerima perhatian medis dan dukungan yang diperlukan.
Peserta mempelajari tentang struktur dan kebijakan yang mendasari pelayanan kesehatan di Indonesia. Sesi ini membahas tantangan yang dihadapi dalam implementasi kebijakan tersebut, terutama di daerah pedesaan di mana sumber daya kesehatan sering kali terbatas. Memahami tantangan ini sangat penting untuk mengembangkan sistem kesehatan yang berkelanjutan yang dapat memenuhi kebutuhan populasi lansia. Selain itu, acara ini juga akan memperkenalkan praktik terbaik dalam perawatan lansia. Teknik komunikasi yang efektif dengan pasien lansia akan menjadi fokus utama, karena banyak lansia menghadapi tantangan kognitif dan fisik yang dapat menghambat kemampuan mereka untuk mengungkapkan kebutuhan mereka. Dengan membekali penyedia layanan kesehatan dengan keterampilan komunikasi yang tepat, kita dapat meningkatkan kualitas perawatan dan memastikan bahwa pasien lansia merasa didengar dan dipahami.
Sesi ini juga akan mencakup diskusi interaktif dan studi kasus, memungkinkan peserta untuk terlibat dengan skenario kehidupan nyata yang dihadapi oleh individu lansia di Indonesia. Pendekatan praktis ini akan memungkinkan peserta untuk mengeksplorasi kompleksitas perawatan lansia dan mengembangkan pemahaman yang lebih komprehensif tentang isu-isu yang ada.
Outbound and Teambuilding
Pada hari ke-3 kegiatan TF-SCALE 28 September 2024, Hutan Pinus Mangunan yang tenang dan indah di Yogyakarta akan menjadi latar belakang untuk acara Outbound dan Team Building yang menarik. Kegiatan ini dirancang untuk meningkatkan rasa kebersamaan dan kerjasama antar peserta melalui serangkaian permainan yang menyenangkan dan menantang. Acara ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa kebersamaan dengan melatih keterampilan penting seperti komunikasi, kolaborasi, dan kepemimpinan.
Peserta akan terlibat dalam berbagai permainan team building yang mendorong mereka untuk saling mengenal dan membangun hubungan yang akrab. Setiap permainan dirancang dengan cermat untuk meningkatkan keterampilan seperti pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Dengan bekerja sama untuk mengatasi tantangan, peserta akan mendapatkan wawasan tentang pentingnya kolaborasi dalam mencapai tujuan bersama. Seiring berjalannya waktu, peserta akan mengalami berbagai emosi, dari kegembiraan hingga kebersamaan. Permainan tidak hanya akan menguji kemampuan fisik mereka tetapi juga ketahanan mental mereka. Pada akhir acara, peserta akan meninggalkan dengan rasa tujuan yang diperbarui dan pemahaman yang lebih dalam tentang nilai kerja tim.
Ramayana Ballet di Candi Prambanan
Setelah kegiatan outbound dan team building, peserta program TF SCALE akan memiliki kesempatan unik untuk menyaksikan kisah epik ini yang dihidupkan melalui sendratari yang menakjubkan dengan latar belakang megah Candi Prambanan. Pertunjukan ini mengisahkan cerita Ramayana, salah satu epos besar dalam tradisi Hindu, yang diadaptasi secara unik dengan sentuhan budaya Jawa. Lebih dari 200 penari profesional dan musisi lokal akan berpartisipasi dalam pertunjukan ini, menggambarkan perjalanan penuh perjuangan Rama, pangeran dari Kerajaan Ayodya. Pertunjukan ini tidak hanya menampilkan tarian yang indah dan musik tradisional yang mengalun lembut, tetapi juga menghidupkan warisan budaya Jawa yang kaya, di mana cerita Ramayana terukir pada relief Candi Siwa di kompleks Candi Prambanan. Dengan latar belakang Candi Prambanan yang megah diterangi cahaya malam, pengalaman menyaksikan Ramayana Ballet menjadi lebih dari sekadar pertunjukan tari—ini adalah perayaan seni dan budaya yang mempertemukan mitos kuno dengan kekayaan tradisi lokal.
Acara ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam mempromosikan pendidikan berkualitas melalui warisan budaya. Dengan menampilkan Ramayana Ballet, penyelenggara bertujuan untuk mendidik penonton tentang pentingnya melestarikan narasi dan tradisi budaya. Selain itu, acara ini mendorong kemitraan global dengan mengumpulkan seniman, musisi, dan penonton dari berbagai latar belakang, mempromosikan pertukaran budaya dan pemahaman.
Seiring dunia semakin terhubung, acara seperti Ramayana Ballet menjadi pengingat akan pentingnya warisan budaya dalam membentuk identitas kita. Mereka menyediakan platform untuk dialog dan kolaborasi, mendorong komunitas untuk bersatu dalam merayakan sejarah dan nilai-nilai bersama mereka. Ramayana Ballet di Candi Prambanan bukan hanya sekadar pertunjukan; ini adalah bukti kekuatan abadi dari cerita dan seni dalam memupuk persatuan dan pemahaman di antara budaya yang beragam.
Community Engagement
Pada tanggal 30 September 2024, Posyandu Lansia di Kota Gede akan menjadi tuan rumah acara Community Engagement yang merupakan bagian dari kegiatan TF SCALE yang berfokus pada perawatan lansia. Acara ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta untuk terlibat langsung dalam mendukung kesehatan dan kesejahteraan lansia di komunitas lokal sekaligus memperdalam pemahaman mereka mengenai sistem perawatan lansia di Indonesia. Posyandu Lansia berfungsi sebagai pusat penting untuk perawatan lansia, di mana anggota komunitas berkumpul untuk mendukung kesehatan warga senior mereka. Peserta dalam acara ini akan membantu melakukan serangkaian pemeriksaan kesehatan dasar, termasuk pengukuran tinggi badan, berat badan, tes darah, dan SPPB (Short Physical Performance Battery). SPPB sangat penting karena menilai kekuatan fisik dan mobilitas lansia, membantu memantau kondisi kesehatan mereka dan mendeteksi potensi masalah kesehatan lebih awal.
Populasi lansia di Indonesia menghadapi berbagai tantangan, termasuk meningkatnya angka kematian dan akses terbatas ke pelayanan kesehatan berkualitas. Dengan berpartisipasi dalam acara ini, diharapkan peserta TF SCALE tidak hanya belajar tentang teknik perawatan fisik, tetapi juga mengembangkan empati dan kesadaran akan masalah yang dihadapi oleh komunitas lansia, khususnya di Yogyakarta. Lebih jauh lagi, inisiatif ini menekankan pentingnya pendidikan dalam meningkatkan kualitas hidup lansia. Peserta akan belajar tentang signifikansi keterlibatan komunitas dalam perawatan lansia, yang sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung bagi warga senior. Pengetahuan yang diperoleh selama acara ini akan memberdayakan peserta untuk mengadvokasi kebijakan dan praktik kesehatan yang lebih baik yang menguntungkan lansia.
Acara di Posyandu Lansia bukan hanya tentang pemeriksaan kesehatan; kegiatan ini juga membangun hubungan yang bermakna antara mahasiswa dan komunitas lokal. Terlibat dengan para lansia, peserta akan memahami nilai kebersamaan dan dampak interaksi sosial terhadap kesehatan mental dan emosional para senior. Seiring bertambahnya usia populasi, kebutuhan akan sistem perawatan lansia yang efektif menjadi semakin kritis. Kegiatan Community Engagement ini adalah langkah menuju mengatasi tantangan yang dihadapi oleh lansia di Indonesia, mempromosikan budaya perawatan dan penghormatan terhadap warga senior. Kolaborasi antara mahasiswa dan komunitas adalah bukti komitmen bersama untuk meningkatkan kehidupan lansia. Sebagai kesimpulan, acara Community Engagement di Posyandu Lansia Kota Gede merupakan kesempatan bagi peserta untuk berkontribusi pada kesehatan dan kesejahteraan lansia. Kegiatan ini menyoroti pentingnya keterlibatan komunitas dalam perawatan lansia dan perlunya pendidikan serta kesadaran yang berkelanjutan tentang tantangan yang dihadapi oleh demografi ini. Bersama-sama, kita dapat bekerja menuju lingkungan yang lebih sehat dan mendukung bagi lansia kita.
Materi Health Data Analysis
Pada tanggal 1 Oktober, peserta program TF SCALE akan mendapatkan kesempatan untuk memperdalam pemahaman mereka mengenai peran penting Analisis Data Kesehatan dalam bidang perawatan lansia dan kesehatan masyarakat. Sesi ini akan dipimpin oleh Bapak M. Syairaji, M.P.H. Selama sesi ini, peserta akan diperkenalkan pada konsep dasar analisis data kesehatan, termasuk bagaimana data kesehatan dikumpulkan, dikelola, dan diinterpretasikan untuk menciptakan kebijakan yang lebih tepat sasaran. Bapak Syairaji akan menjelaskan berbagai jenis data kesehatan yang umum digunakan, seperti data epidemiologi, statistik populasi, dan data klinis. Pengetahuan dasar ini sangat penting untuk memahami bagaimana data dapat diolah untuk mengidentifikasi tren kesehatan masyarakat, mengukur efektivitas program kesehatan, dan memprediksi kebutuhan kesehatan di masa depan.
Meningkatnya populasi lansia di banyak negara, termasuk Indonesia, kemampuan untuk menganalisis data kesehatan terkait lansia sangat penting dalam merancang intervensi yang tepat. Selama sesi, peserta akan diberikan contoh kasus nyata dan studi lapangan yang menggambarkan bagaimana analisis data kesehatan telah digunakan untuk meningkatkan sistem kesehatan di Indonesia, terutama dalam menangani isu-isu yang berkaitan dengan lansia. Diskusi interaktif akan memungkinkan peserta untuk menggali lebih dalam tentang bagaimana analisis data kesehatan dapat diintegrasikan ke dalam berbagai bidang kesehatan lainnya, dan bagaimana teknologi terbaru, seperti big data dan machine learning, telah mengubah cara data dianalisis dan diaplikasikan.
Dengan kegiatan ini, diharapkan peserta TF SCALE dapat memahami betapa pentingnya analisis data kesehatan dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, terutama dalam konteks perawatan lansia. Mereka juga akan belajar bagaimana menerapkan pengetahuan ini dalam penelitian dan pekerjaan mereka di masa depan. Sesi ini bertujuan untuk membekali peserta dengan keterampilan yang diperlukan untuk menavigasi kompleksitas data kesehatan, yang pada akhirnya berkontribusi pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) terkait kesehatan dan kesejahteraan. Dengan memahami hubungan antara angka kematian, pendidikan, dan manajemen data kesehatan, peserta dapat memainkan peran penting dalam membentuk kebijakan kesehatan yang memenuhi kebutuhan populasi yang menua.
Explore Sonobudoyo Museum dan Keraton Yogyakarta
Pada tanggal 2 Oktober 2024, peserta program TF SCALE melakukan perjalanan untuk menjelajahi dua landmark budaya dan sejarah ikonik di Yogyakarta: Museum Sonobudoyo dan Keraton Yogyakarta. Kunjungan ini menawarkan kesempatan unik untuk mendalami kekayaan warisan budaya dan sejarah Jawa, yang masih dipelihara dengan baik hingga saat ini.
Museum Sonobudoyo terkenal dengan koleksi artefak dan benda-benda bersejarah yang mengisahkan perjalanan peradaban Jawa. Peserta diperkenalkan pada berbagai koleksi seni dan budaya, termasuk kerajinan batik, wayang kulit, keris, serta berbagai peninggalan arkeologis yang berasal dari era Hindu-Buddha hingga masa kesultanan Yogyakarta. Setelah kunjungan ke Museum Sonobudoyo, peserta akan melanjutkan eksplorasi ke Keraton Yogyakarta, pusat pemerintahan tradisional dan kediaman resmi Sultan Yogyakarta. Keraton Yogyakarta bukan hanya simbol kekuasaan politik, tetapi juga pusat kebudayaan Jawa yang masih aktif hingga sekarang. Peserta akan diajak untuk menjelajahi bangunan-bangunan megah dalam kompleks keraton, termasuk Pendopo Agung, yang sering digunakan untuk acara resmi kerajaan, serta melihat berbagai koleksi seni dan peninggalan sejarah yang menjadi bagian dari tradisi kesultanan.
Di sini, peserta mempelajari sejarah panjang Keraton Yogyakarta dan perannya yang krusial dalam menjaga dan mengembangkan budaya Jawa, termasuk seni tari, musik gamelan, hingga upacara tradisional. Mereka juga akan melihat bagaimana keraton menjadi simbol harmoni antara tradisi dan modernitas di tengah arus perkembangan zaman. Kunjungan ini memberikan kesempatan kepada peserta TF SCALE untuk tidak hanya melihat, tetapi juga memahami lebih dalam warisan budaya Jawa yang kaya. Selain itu, interaksi dengan pemandu lokal akan memperkaya pengalaman peserta dalam memahami bagaimana budaya ini mempengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat Yogyakarta. Melalui eksplorasi ini, peserta diharapkan dapat menghargai keberagaman budaya Indonesia serta memperoleh wawasan baru yang dapat memperkuat pemahaman lintas budaya dalam konteks global.
Acara ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama dalam mempromosikan pendidikan berkualitas dan membangun kemitraan global. Dengan terlibat dalam budaya dan sejarah lokal, peserta akan meningkatkan pengalaman pendidikan mereka dan berkontribusi pada pelestarian warisan budaya. Inisiatif ini menekankan pentingnya pendidikan dalam memahami dan menghargai lanskap budaya yang beragam yang membentuk dunia kita. Sebagai kesimpulan, eksplorasi Museum Sonobudoyo dan Keraton Yogyakarta bukan hanya perjalanan melintasi waktu tetapi juga langkah penting menuju membangun kemitraan global dan mempromosikan pendidikan budaya. Peserta akan meninggalkan pengalaman ini dengan penghargaan yang lebih dalam terhadap kekayaan budaya Jawa dan signifikansinya dalam konteks warisan Indonesia yang lebih luas.
Merapi Lava Tour
Pada tanggal 3 Oktober 2024, peserta program TF SCALE mengikuti Merapi Lava Tour, sebuah petualangan yang menggabungkan keseruan eksplorasi alam dengan pelajaran sejarah dan geologi dari salah satu gunung berapi paling aktif di dunia, Gunung Merapi. Tur ini tidak hanya untuk menampilkan keindahan alam yang menakjubkan di sekitar Merapi, tetapi juga untuk memberikan wawasan mendalam mengenai dampak letusan gunung berapi terhadap masyarakat dan ekosistem lokal.
Dengan mengikuti Merapi Lava Tour, peserta TF SCALE akan mendapatkan perspektif baru mengenai alam dan pentingnya kesadaran lingkungan. Pengalaman ini akan menambah pemahaman mereka tentang bagaimana bencana alam memengaruhi kehidupan masyarakat dan bagaimana manusia dapat beradaptasi serta belajar dari kekuatan alam tersebut. Lebih jauh lagi, tur ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama dalam bidang pendidikan dan ketahanan komunitas. Dengan mendidik peserta tentang sejarah geologi dan dampak sosial-ekonomi dari aktivitas vulkanik, tur ini mendorong rasa tanggung jawab terhadap lingkungan dan mendorong praktik berkelanjutan di dalam komunitas.
Komunitas lokal memainkan peran penting dalam keberhasilan Merapi Lava Tour. Kisah-kisah ketahanan dan adaptasi mereka menjadi pelajaran yang kuat bagi peserta, menggambarkan bagaimana komunitas dapat berkembang meskipun menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh perubahan iklim dan bencana alam. Interaksi ini tidak hanya memperkaya pengalaman peserta tetapi juga memperkuat ikatan komunitas dan mempromosikan budaya lokal. Saat peserta menjelajahi medan yang terjal, mereka akan terlibat dalam diskusi tentang perubahan iklim dan implikasinya bagi daerah vulkanik. Memahami hubungan antara perubahan iklim dan aktivitas vulkanik sangat penting untuk mengembangkan strategi mitigasi risiko dan meningkatkan kesiapan komunitas menghadapi letusan di masa depan. Sebagai kesimpulan, Merapi Lava Tour lebih dari sekadar petualangan; ini adalah perjalanan pendidikan yang menyoroti keterkaitan antara alam, komunitas, dan perubahan iklim.
Final Presentation and Closing Ceremony
Pada tanggal 4 Oktober 2024, Presentasi Akhir dan Closing Ceremony yang sangat dinantikan dari program TF Scale X 2024. Acara ini menandai tonggak penting bagi para peserta, memberikan mereka kesempatan untuk memamerkan hasil kegiatan mereka selama program. Presentasi mencakup berbagai topik, termasuk Populasi Lanjut Usia, Latar Belakang Posyandu Lansia di Kotagede, Pengalaman Budaya di Singapura, Pengalaman Budaya di Yogyakarta, Skrining Fungsional, Analisis Manajemen Data dan Rekomendasi, Rencana Masa Depan, serta Pelajaran yang Dipetik dan Rekomendasi. Setiap kelompok mempresentasikan selama sepuluh menit, dan presentasi akhir berjalan dengan lancar, mencerminkan kerja keras dan dedikasi semua yang terlibat.
Presentasi menyoroti pentingnya pendidikan dan keterlibatan komunitas dalam mengatasi isu-isu global yang mendesak, seperti populasi lanjut usia dan manajemen kesehatan. Para peserta menekankan perlunya kemitraan global untuk menangani tantangan ini secara efektif, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang bertujuan mengurangi angka kematian dan meningkatkan kesehatan serta kesejahteraan secara keseluruhan.
Setelah presentasi akhir, suasana beralih menjadi perayaan selama closing ceremony. Dr. Endang Soelistiyowati, S.Pd., M.Pd., Wakil Dekan Bidang Kerja Sama dan Alumni Sekolah Vokasi UGM, hadir dalam acara tersebut, menambah kesan penting pada acara. Ruangan dipenuhi dengan campuran emosi—kebanggaan, nostalgia, dan kegembiraan—saat peserta melihat kilas balik perjalanan mereka selama program. Closing ceremony menjadi pengingat yang menyentuh tentang ikatan yang terjalin dan pengetahuan yang diperoleh selama pengalaman yang memperkaya ini. Closing ceremony tersebut menampilkan penampilan memukau dari BSRM DLIKES, yang disambut dengan tepuk tangan antusias dari penonton. Peserta UGM juga berkontribusi pada closing ceremony dengan penampilan drama kolosal Roro Jonggrang, yang menampilkan warisan budaya dan bakat artistik mereka. Acara ditutup dengan penampilan manis dari perwakilan peserta dari Republic Polytechnic Singapore, yang dengan indah mengakulturasikan latar belakang budaya mereka yang beragam ke dalam presentasi mereka.
Salah satu bagian acara dari closing ceremony adalah penyerahan sertifikat partisipasi kepada semua mahasiswa pertukaran. Dr. Nur Rokhman, S.Si., M.Kom., Ketua Departemen Layanan dan Informasi Kesehatan Sekolah Vokasi UGM, secara langsung menyerahkan sertifikat tersebut, melambangkan penghargaan atas kerja keras dan komitmen setiap peserta. Momen ini bukan hanya perayaan pencapaian mereka, tetapi juga simbol semangat kolaboratif yang dibangun sepanjang program. Closing Ceremony menandai akhir dari bab kegiatan ini, tetapi juga menandakan dimulainya peluang baru. Harapannya, Program Pertukaran Mahasiswa akan terus berlanjut di masa depan, memperkuat komitmen UGM dalam memperkuat hubungan internasional dan memperkaya wawasan global bagi mahasiswanya. Pengalaman bersama dan pengetahuan yang diperoleh selama program ini akan berkontribusi pada kemampuan peserta untuk mengatasi tantangan global, terutama dalam bidang kesehatan dan pendidikan.
Sebagai kesimpulan, Presentasi Akhir dan Upacara Penutupan TF Scale X 2024 adalah sukses besar, merayakan pencapaian peserta sambil menekankan pentingnya komunitas, pendidikan, dan kemitraan global. Saat peserta melangkah maju, mereka membawa serta tidak hanya kenangan tetapi juga semangat baru untuk berkontribusi pada dunia yang lebih baik.