Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (ILP) Di Puskesmas Tegalrejo Kota Yogyakarta

Pada bulan September 2024, Puskesmas Tegalrejo di Kota Yogyakarta telah berhasil melaksanakan program Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (ILP). Inisiatif ini sangat penting karena sistem pelayanan kesehatan primer di Indonesia belum cukup kuat untuk merespons masalah kesehatan secara efektif. Kebutuhan untuk memperkuat pelayanan kesehatan primer ditekankan oleh fakta bahwa pencapaian indikator standar pelayanan minimal di bidang kesehatan untuk tahun 2021 masih jauh dari target yang ditetapkan. Selain itu, beban masalah kesehatan tetap tinggi, dengan sebagian besar kasus kematian di Indonesia merupakan kasus yang dapat dicegah.

 

Pemerintah Indonesia sedang melakukan transformasi pelayanan kesehatan primer dengan menerapkan konsep Pelayanan Kesehatan Primer (PHC) melalui ILP. Upaya integrasi ini bertujuan untuk mengatur dan mengoordinasikan pelayanan kesehatan primer yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan berdasarkan siklus hidup individu, keluarga, dan masyarakat. Pelaksanaan pelayanan kesehatan primer dilakukan secara terintegrasi di Puskesmas, jejaring, dan jaringan pelayanan kesehatan primer untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan di setiap fase kehidupan.

Salah satu keunggulan dari program ILP adalah bahwa individu yang mengunjungi Puskesmas akan menerima pelayanan yang komprehensif, termasuk promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang disesuaikan dengan siklus kehidupan dan masalah kesehatan yang dihadapi. Pendekatan holistik ini memastikan bahwa pasien menerima perawatan yang menyeluruh yang mengatasi kebutuhan kesehatan spesifik mereka.

Pada pertengahan Mei 2024, Puskesmas Tegalrejo telah aktif menjalankan program ILP, memberikan pelayanan komprehensif yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan pengunjungnya. Program ILP didukung oleh regulasi internal, termasuk SK Kepala Puskesmas Nomor 547 Tahun 2024, yang mengatur pelaksanaan ILP beserta struktur organisasi dan Tim Klaster 1-5 untuk Pelayanan Kesehatan Primer di Tegalrejo.

Pelaksanaan teknis ILP telah diperkuat dengan adanya Standar Operasional Prosedur (SOP), alur kerja untuk pelaksanaan ILP, serta penataan ruang pelayanan mengikuti sistem klaster dan sasaran pelayanan. Beberapa tenaga kesehatan telah dilatih dalam ILP, dan tenaga kesehatan yang terlatih ini kini melakukan sosialisasi internal kepada seluruh pegawai di Puskesmas.

Petugas pemberi layanan di klaster diwajibkan untuk mencatat pelayanan mereka dalam sistem informasi Puskesmas menggunakan aplikasi seperti SIMPUS dan Satu Sehat. Namun, terdapat tantangan dalam penerapan ILP, termasuk pengetahuan dan keterampilan tenaga kesehatan dalam melakukan skrining kesehatan yang belum mencapai tingkat optimal. Selain itu, aplikasi SIMPUS yang saat ini digunakan untuk pencatatan pelayanan belum sepenuhnya mengakomodasi semua kebutuhan data, dan laporan tidak dapat dihasilkan secara langsung dari aplikasi SIMPUS.

Sebagai kesimpulan, program ILP telah berhasil dilaksanakan di Puskesmas Tegalrejo, berdasarkan Petunjuk Teknis ILP dan didukung oleh regulasi internal untuk pelaksanaannya. Integrasi pelayanan kesehatan primer merupakan langkah signifikan menuju perbaikan hasil kesehatan di Indonesia, terutama di Kota Yogyakarta, di mana kebutuhan akan pelayanan kesehatan yang terjangkau dan efektif sangat penting.

 

 

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*